Setiap daerah pasti memiliki tradisi tersendiri salah satunya adalah
desa Huanglo yang bisa dibilang unik sebab di desa ini seluruh wanitanya
diwajibkan memiliki rambut panjang.
Bagi sebagain wanita rambut merupakan mahkota namun bagi suku Yao di
desa Huanglo , rambut memiliki simbol yang melebihi hal itu. Bagi mereka
rambut menjadi simbol paling berharga yang menggambarkan kehormatan dan
kesejahteraan. Makanya tidak heran jika Anda menemukan seluruh wanita
di suku ini memiliki rambut yang super panjang.
Desa Huangluo terletak di wilayah Longji Guilin. Setidaknya ada 82
kepala keluarga yang tinggal di desa tersebut. Kebanyakan dari mereka
masih memegang nilai tradisi leluhur dan hidup penuh dengan
kesederhanaan.
Hampir sama dengan desa tradisional alami lainnya, pemandangan alam,
lingkungan yang asri serta kebudayaan yang terbilang kuno menjadi
atraksi tersendiri bagi para wisatawan yang datang baik dari luar daerah
ataupun mancanegara. Namun hal yang paling mengundang minat mereka
adalah tradisi kaum wanitanya yang terobsesi memanjangkan rambut hingga
menyentuh tanah.
Reputasi itu membuat desa ini dijuluki ‘desa rambut panjang’. Bahkan
mereka mendapat pengakuan resmi dari museum rekor dunia Guiness World
Record sebagai ‘Desa Dengan Rambut Terpanjang’.
Sebagai catatan, rata-rata panjang rambut para wanita yang ada di
sana adalah 1,7 meter. Sementara yang terpanjang bisa mencapai 2.1
meter.
Dahulu, atau lebih tepatnya sebelum tahun 1987, tradisi di Huangluo
tidak memperbolehkan orang lain melihat rambut mereka tergerai selain
suami dan anak-anak. Dengan kata lain, setiap warga perempuan diwajibkan
menggulung rambut dan memakai penutup kepala.
Dan jika ada orang lain yang secara tidak sengaja melihat rambut
mereka, maka orang itu harus diangkat menjadi menantu dan tinggal selama
tiga tahun. Namun peraturan ini dihapus dan akhirnya mereka pun bebas
memperlihatkan rambut mereka kapan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar