Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang. - Seno Gumira Ajidarma-

Rabu, 18 Januari 2012

Yang Lalu Biarlah Berlalu !



Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas kesedihan dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Seharusnya, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dibuka kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, terus simpen deh di ruang pengeluapan, diikat dengan tali yang kuat dalam penjara PENGACUHAN  selamanya!! Atau letakan di tempat yang gelap tak tembus cahaya. Kenapa? Karena masa lalu telah berlalu dan habis! Kesedihan tak akan mengembalikannya lagi, keresahan tak akan mampu memperbaikinya kembali dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. Taukah kalian  merupakan sebuah bencana besar kalo kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukan oleh masa lalu. Itu sama aja seperti kita mengabaikan  istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk.

REMEMBER!! Jangan pernah melihat kebelakang. Liat aja angin kalo berhembus itu kedepan, air pun mengalir ke depan dan segala sesuatu bergerak maju kedepan. Jadi jangan pernah melawan sunah kehidupan!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar